Pernahkah teman2 menyadari akan guru bangsa kita, Gusdur ? Saya yakin teman2 sudah familiar sekali dengan namanya. Ada yang memiliki pemikiran2 negatif saat mendengar nama itu akibat disagreement dengan kebijakan2 saat menjadi presiden, ada juga yg menyandang dia sebagai tak lain dari Guru Bangsa kita, seorang pemikir yang sangat hebat. Saya cenderung untuk memilih yang terakhir. Banyak orang yang menganggap Gusdur dulu sudah gila atau out of his mind karena ingin membubarkan DPR atau ingin memperbolehkan berkembangnya segalam macam agama di Indonesia.
Tapi menurut pendapat pribadi saya, seharusnya kita tidak boleh langsung meng-judge seperti itu. Saya yakin Gusdur telah memiliki pemikiran sendiri atas dasar keputusannya itu. Dulu guru les B.Inggris saya di EF (org Kanada, lulusan Master di Politik, woman with rich knowledge, who I truly respect), pernah bertanya bgini "Who do you think is the best Indonesian President?". Saya menjawab, "Well...don't know..maybe Soekarno ?!". *Saat itu saya msh kurang tertarik dan kurang peduli dengan dunia politik bangsa kita ini*. Lalu guru saya menjawab, "Really ? Cause, I think Indonesia's best president is Gusdur". Saat itu saya kaget, karena pada waktu itu yang saya tahu tentang Gusdur dan pemerintahannya adalah bahwa dulu dia ingin mengubah pancasila dan bahwa dia waktu itu sudah agak "miring". Lalu saya bilang, "Gusdur ?! But he tried to eliminate DPR ?! And he was a bit crazy, frankly speaking ! I mean, who wants to eliminate DPR ?!!". Lalu dia jawab dengan simpelnya "Well, Ruth...sometimes documents need to be changed, don't they ?".
Lalu setelah itu dia bilang bahwa Indonesia itu masih belum siap untuk perubahan. Dan sekarang (1 thn setelahnya), saya baru menyadari bahwa perkataanya tidak lain dari benar. Gusdur itu adalah seseorang yang sangat pintar, seorang pemikir hebat, dari antara pemimpin2 lain dia bisa mengesampingkan keinginan untuk mewujudkan kepentingan pribadinya saja, dan lebih mementingkan negara*tidak seperti pejabat2 dan politisi2 sekarang yg hanya peduli diri sendiri*. Gusdur tidak ragu - ragu untuk mengkritik pemimpin2 lain, tidak ragu untuk membubarkan DPR, dll. Bahkan presiden kita yg sekarang pun akan berpikir seribu kali sebelum menindak sang pemilik Lapindo, krn sang pemiliknya itu tak lebih dr sahabat dan penyokongnya sendiri.
Tidak mudah, teman - teman, sekarang untuk menemukan seorang pemimpin yang tidak takut untuk menindak teman atau sponsornya sendiri, yang tidak terikat oleh beribu - ribu koneksi yang kelebihannya hanyalah mengikat kebijakan yg diambil pemimpin itu sendiri, dan minta - minta jabatan. Gusdur di lain pihak, sepertinya *menurut penglihatan saya yg sejauh ini* tidak ,atau paling tidak, tidak sepenuhnya terikat oleh ikatan2 dan beban2 politik seperti itu. Apabila kita melihat dr sisi positifnya, Gusdur dapat dilihat sebagai sosok Guru Bangsa sejati, yang memiliki pemikiran - pemikiran yg hebat, yg telah berani dan mampu utk melihat kesalahan2 kecil yg dibuat oleh bangsa ini dalam masa kacau balau ini. Gusdur mampu mengusut kembali benang2 masalah bangsa ini yang sudah terlampau kusut, dan menganalisanya, dan mencari sumber masalah, sampai kepada solusinya.
Sangatlah sayang guru bangsa kita ini tidak diberikan kesempatan cukup lama untuk merealisasikan pemikiran2nya dan melakukan tugas & peranannya yg sebenarnya dalam bangsa ini, yaitu untuk menyadarkan bangsanya sendiri. Indonesia *menurut pendapat dan pemikiran saya sendiri* adalah suatu bangsa yang agak konservatif. Indonesia masih belum siap menerima perubahan - perubahan radikal, meskipun perubahan tersebut sebenarnya hanyalah untuk kebaikan dan kemajuan bangsa ini sendiri. Bangsa ini seperti banyak orang bilang "adalah bangsa pelupa". Mungkin krn begitu banyak permasalahan yg telah kita alami, kita dengan mudahnya meluapakan masalah2 itu. Padahal teman - teman, "kenyataan historis" bukanlah sesuatu yang pantas dan boleh untuk dilupakan. Kita seharusnya belajar dr sejarah, hanya dengan cara itulah kita bisa mempelajari keunggulan2 kita dan kesalahan2 kita, sehingga kita tidak akan lagi jatuh di lubang yg sama.
Lupakah kita akan betapa mandirinya bangsa ini saat pemerintahan Presiden Soekarno, saat bangsa ini merupakan bangsa mandiri yg bebas dr utang2 luar negri ? Saat dimana kita berdiri di atas kaki kita sendiri ? Saat tidak ada satu pun dari kebijakan2 politik kita yg harus terikat oleh ikatan utang-politik dengan luar negri ? Dulu kita berani keluar dr PBB !!! Lihatlah contoh itu ! Tidakkah dulu kita sangat bebas ?!
Apabila saya membuat metafora, maka saya akan menggambarkan bangsa Indonesia sebagai seseorang yg sedang berjalan di tengah - tengah kabut yg sangat tebal, dan saking tebalnya kabut itu, orang itu sampai tidak menyadari bahwa Ia telah menjalani sebuah lingkaran setan yg tidak memiliki akhir, Ia tidak menyadari bahwa Ia telah beberapa kali jatuh pada lubang yg sama karena dibutakan oleh kabut tersebut.
Indonesia yg sekarang telah dibutakan oleh ketamakan, ketidakpedulian, dan kebodohan. Ketamakan dr para politisi2 yg telah mengorbankan nasib rakyat2 kecil, ketidakpedulian para pemimpin negara kita sendiri terhadap rakyat2nya dan juga ketidakpedulian bangsa kita sendiri*terlebih para kaum pelajar* terhadap nasib bangsanya yg sedang sekarat ini, serta kebodohan dr seluruh lapisan masyarakat, baik dari pemimpin, pejabat, politisi, para kaum terpelajar, sampai golongan rakyat2 kecil. Dan kita tidak pernah dapat melihat kesalahan2 kita, karena yg terpelajar telah dibutakan oleh kenyamanan dan kecukupan yg telah dimilikinya seorang, sang pemimpin dan pejabat telah dimakan oleh ketamakan dan perwujudan dr kepentingan2nya sendiri tanpa mempedulikan rakyatnya, dan kebodohan bangsa Indonesia yg sering sekali "lupa".
Nah, menurut saya sekarang, tidak banyak orang - orang yg bisa melangkah keluar dr kabut dan lingkaran setan itu di Indonesia ini. Kalaupun mereka berhasil keluar, mereka tetap kesulitan untuk membawa keluar saudara sebangsanya yg msh terjebak dalam kabut dan lingkaran setan itu. Gusdur *menurut saya* merupakan salah seorang yg telah berhasil keluar dari kedua perangkap itu. Gusdur berhasil mengingat "kenyataan historis" bangsa kita dan merefleksikannya, Ia telah berhasil mengatasi ketamakannya, *dan jelas* kepandaiannya pun bukan suatu hambatan baginya, kepeduliannya terhadap bangsa ini pun melebihi *bahkan menurut saya* semangat kepedulian all the politician's and all the parliaments' combine. Karena itu menurut saya, sangatlah sayang dia tidak menjabat sebagai presiden negara kita tercinta ini dalam waktu yang lebih lama.
Kesimpulannya teman2, apabila kita benar2 ingin keluar dari kabut tebal dan lingkaran setan ini, kita tidak boleh menjadi bangsa yang pelupa ! Sejarah adalah sumber kebijakasanaan ! Hanya dari sejarahlah kita bisa melihat segala keunggulan2 dan kesalahan2 yg telah kita perbuat. Karena itu janganlah pernah melupakan sejarah ! Lalu yang kedua, kita harus berani membela hak kita ! Jangan biarkan hak kita diselewengkan begitu saja, jangan mau dibodohi oleh para petinggi2 itu ! Siapa mereka dibandingkan kita yg 200 juta banyaknya ini ? Bahkan pemerintahan Belanda pun tak berkutik saat petani2 tebu bersatu dan melakukan boycott serta pembakaran lahan2 tebu secara diam2 ! Lalu, yang ketiga, kita sebagai generasi muda, janganlah terus2an menunggu untuk diberi tempat di pemerintahan sana. Berjuanglah untuk tempat dan kedudukanmu ! Sudah waktunya para politisi2 tua dengan pemikiran2 konservatif dan kolot itu disingkirkan dr jabatannya, mereka semua telah dibutakan oleh kesenangan duniawi yg telah mereka terima selama ini sehingga tidak ada lagi nasib rakyat di dalam pikiran mereka. Lalu yang keempat, kita sebagai anggota dari bangsa ini, tidak boleh berputus asa ! Putus asa adalah musuh kita ! Entah seberapa rusak dan damaged-nya bangsa dan negara kita ini, kita tidak boleh putus asa ! Teman2, negara kita ini umurnya baru 62 tahun ! Masih jauh dr kedewasaan, masih banyak yg harus dipelajari dan ditata. Jadi apabila sekarang kita melihat kenyataan amburadul dan kacau tentang negara kita ini, kita tidak boleh berpikiran bahwa itu artinya adalah akhir dari segalanya. Ini semua adalah bentuk dari suatu proses ! Proses yang dimana kita sebagai kaum terpelajar muda harus ikut andil, demi terwujudnya masa depan yg positif dr hasil proses tersebut !
Salam pantang menyerah,
Ruth
P.S. : sori kepanjangan...hehehehee...